Kamis, 25 Maret 2010

mengapa harus ku alami

mengapa harus ku alami.. cinta suci tak berarti..
kini kau telah pergi.. tinggalkan ku sendiri…

tak kuasa di hati.. mengapa kau pergi..
betapa hati ku hampa.. kau pergi…..

harus kah ku berlari.. dari kenyataan ini..
ku relakan kau pergi.. aku sendiri…

ahhh… lagu ini.. mengapa seperti begitu mewakili perasaan ku malam ini. Sebuah lagu lawas era 95 an. Entah apa judulnya, dan yang menyanyikannya. tapi lagu ini begitu mengena dan menggambarkan suasana hati ku.

Kenapa harus lagi dan lagi, cinta ku kandas tak berbentuk. Seperti mengulang sebuah episode kelam dalam sejarah hidup ku. Aku seperti sebuah episode yang hilang dalam perjalanan waktu menuju bahagia. Episode cintaku seperti tak tercatat dengan akhir yang indah.

Entah mengapa episode cinta ku yang hancur lebur seperti tak mau beranjak pergi dari kehidupan ku. Tak dibiarkannya aku memiliki akhir yang indah di setiap perjalanan cinta ku. Aku yang memulai, lalu aku berjuang, aku yang mempertahankan semua cinta dengan segenap daya ku, lalu kau pergi begitu saja atas nama cinta yang lain, dan hancurlah hatiku berkeping dan tak berbentuk. Menyisakan luka dan perih yang semakin menganga.

Hancur sehancur hancurnya, kemudian memaksa ku untuk membentuk kembali serpihan hatiku. Agar aku tetap memiliki hati untuk meraih asa. Asa yang kemudian menjadi semu dan tak berbentuk.. atau kah asa itu memang semu?

Rabb… bukankah dalam setiap doa aku tak pernah berputus asa atas rahmat Mu..? lihatlah.. bahkan hati ku yang sudah hancur berkeping pun, aku masih sanggup berjalan menyusuri jejak nya agar aku tak kehilangan rahmat Mu. Walau harus merangkak dan berdarah-darah memunguti serpihan itu.

Rabb.. aku tau.. cinta sejati hanya untuk Mu.. tapi biarkan aku rasakan nikmatnya cinta kekasih ku.. agar aku dapat menyempurnakan iman ku ya Rabb. Aku tak sedang menyekutukan Mu dengan mencintai dia dalam hidup ku.. dia… sang kekasih yang kau ciptakan dari tulang rusuk kiri ku.. walau aku tak tau dimana kekasih ku itu.. walau aku tak tau siapa dia.. jangan lagi hadirkan dia hanya untuk menghancurkan hati ku…

Tapi aku yakin.. dia sedang menunggu ku di satu sudut harapan.. menanti ku dengan senyum terindah yang dimilikinya. Atau.. lebih baik dia musnah ditelan gelombang dan terjalnya jalan menuju asa.. agar aku tak lagi berharap.. agar aku tak lagi tersakiti..

Semoga… tak lagi aku terperangkap dalam muslihat yang hanya akan terus membuat ku kehilangan asa. Agar aku bisa menceritakan tentang indah nya cinta, indahnya sebuah harapan.. harapan yang menuntun ku pada surga Mu. amiiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar